DAKA

Kendari,  Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) dan Universitas Muhammadiyah Kendari (UM Kendari) secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama dalam bidang penelitian dan penempatan peralatan teknologi laboratorium molekuler, 28/5/25. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (PKS) antara Ketua YSDS, Vincentius Simeon Weo Budhyanto, dan Rektor UM Kendari, Prof. Dr. H. Muhammad Nuridin, M.Si., IPU., ASEAN Eng.

Melalui perjanjian ini, UM Kendari akan menjadi salah satu titik strategis dalam jaringan laboratorium riset nasional YSDS dengan penempatan alat Nanopore Promethion 2 Solo. Alat ini akan digunakan untuk menunjang penelitian di bidang bioteknologi, kesehatan masyarakat, dan ilmu lingkungan, khususnya untuk mendukung kebutuhan riset berbasis genomik di wilayah Sulawesi Tenggara.

> “Kami melihat UM Kendari sebagai mitra strategis dalam memperluas dampak ilmu pengetahuan hingga ke kawasan Sulawesi Tenggara. Kerja sama ini bukan hanya soal alat, tetapi juga tentang membangun ekosistem riset yang kolaboratif dan inklusif,” ujar Vincentius Simeon Weo Budhyanto.

Sementara itu, Rektor UM Kendari menyatakan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kapasitas kampus, tidak hanya dari sisi infrastruktur riset tetapi juga pengembangan kompetensi mahasiswa dan dosen.

> “Kehadiran alat P2SOLO ini akan menjadi titik balik dalam pengembangan riset kami, membuka peluang kolaborasi nasional dan internasional,” jelas Prof. Nuridin.

Tentang YSDS

Yayasan Satriabudi Dharma Setia adalah lembaga nirlaba yang berfokus pada pengembangan pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan di Indonesia. YSDS aktif dalam pengembangan laboratorium genomik dan riset molekuler di berbagai wilayah tanah air.

Tentang Universitas Muhammadiyah Kendari

UM Kendari merupakan perguruan tinggi swasta di Sulawesi Tenggara yang memiliki komitmen kuat dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan lingkungan.